Minggu, 19 Januari 2014

My Best of Haru (Momen-momen indah bersama Haru ^^)

koleksi pribadi

Lohaaa~ postingan pertama di tahun 2014 ! ^^ Di postingan kali ini, saya mau berbagi cerita tentang penerbit Haru yang belakangan ini telah berhasil mencuri hatiku (?) hahaha

Sebelum mulai bercerita, saya mau mengucapkan selamat ulang tahun dulu buat Haru ^o^ Udah 3 tahun aja usianya, berarti lagi lincah-lincahnya berjalan doong =)) hahaha.
Walaupun saya baru kenalnya di tahun 2012, tapi itu tidak mengurangi rasa cintaku padamuuu *kiss* =))

Kisah cinta ku pada Haru dimulai di bulan Maret tahun 2012, saat itu saya memenangkan sebuah kuis yang ternyata hadiahnya ada dua buah buku Haru (Seoulmate dan Seoulvivor). Saat itu, masih sangat awam dengan penerbit Haru, malah sempat enggak yakin dengan dua buku tersebut apakah mampu membuat saya lebih kepengen tau lagi dengan Haru.

Seiring dengan selesainya membaca dua buku itu, akhirnya, ada rasa kepengen nambah lagi untuk membaca buku dari Haru. Novel Seoulmate sukses bikin saya teriak-teriak gaje kepengen bagian ke 2 nya segera diterbitkan!! Apalagi saya ini sangat menyukai hal-hal yang ada Koreanya, rasanya sangat terpuaskan dengan membaca 2 buku itu >,<

Untuk itulah, saya mengurutkan novel Seoulmate sebagai nover ter-FAVORIT saya di Haru \o/
 
YEAY!! CHUKKAHAMNIDAAA *tiup terompet*



Seoulmate ini sangat berjasa bagi saya :3 soalnya, dari Seoulmate saya tau kalo terbitan buku Haru itu bagus :3 dan menurut saya, ceritanya ini sangat UNIK!! Saya benar-benar suka sama Jang, tingkah nya sukses bikin saya ketawa-ketiwi! Saya juga suka ilustrasi covernya, memudahkan saya buat mengkhayal Jang itu seperti apa =)) *karena saya tidak rela, Jang geum seuk yang saya bayangkan ;))*
KRITIK dari saya hanya, KENAPA MBAK LIA TEGA HANYA BIKIN  SAMPE 2 BUKU AJAAA??? T______T *maaf capslock  =))*

here we go, buku ke 2 ter-FAVORIT jatuh kepadaaaa .....

AFTER D- 100
\o/
Ini novel terjemahan ke 2 yang saya baca dari penerbit Haru. Kenapa jadi favorit? karena ngedapetinnya susaaah coooyy >,< dua bulan ngintai di gramedia kota-ku, selalu kehabisan stock! Udah sempat frustasi ngebet banget mau baca, mau beli online, uang super paaaasss *derita mahasiswi :p*
Akhirnya, memasuki bulan ke 3, bukunya adaaaa \o/ rasanya mau tak cium tangan mas pegawainya =))
Pulang dari gramed, langsung baca sampai habis :") perjuangan tidak sia-sia, bukunya sesuai harapan. Baguuus banget! walaupun habis baca ini, saya langsung merasa berdosa banget karena ada adegan ++ nya =)) hahaha.

aaaandd the last but not the least , saya sangat sukaa samaaaa.... *jreng, jreng, jreng*

Buku not fiksi ke dua yang saya baca dari haru ^^; Pertama, enggak yakin aja kenapa mau beli buku ini, tapi karena penasaran, akhirnya beli dan langsung baca. Setelah baca buku ini, saya tambah semangat buat belajar bahasa asing, makin semangat mendaftarkan diri buat beasiswa :D Seruuu banget kish-kisahnya, inspiratif sekali!! dan juga, jadi banyak masukan kalau mau ngambil kuliah disana ^^.


Itulah tadi ke 3 buku favorit saya :D koleksi saya sama Haru emang tidak banyak. Kendala terbesar saya yaitu di dana =)) muahal-muahal cyyn, harga bukunya :D Apalagi saya masih mahasiswi, yang hanya mengandalkan uang jajan buat beli novel :)) Tapi, menurut saya, wajar sih mahal, soalnya kualitas bukunya juga OKE banget :3 jadinya, sembari menabung, saya pinjem dulu buku-buku punya teman. Malahan sekarang, saya rela aja beli second, yang penting koleksi buku Haru bisa bertambah ^^

Saya sih selalu berharap, Haru tetap konsisten nerbitin buku-buku dari kalangan Asia. Soalnya menurut saya,  cukup susah nyari buku best seller dari negara-negara Asia yang udah diterbitkan ke dalam bahasa Indonesia. Kebanyakan barat siih =)). Dari Haru juga, wawasan saya lebih terbuka, enggak hanya "melek" dari dunia barat aja, tapi "melek" terhadap negara-negara di Asia.

Semakin di tingkatkan juga terjemahannya, saya sih sudah merasa enakkan baca terjemahannya. Enggak sekaku pertama kali baca So, I married The anti fans :D hihihi.
Semoga Haru semakin berjaya kedepannya, enggak jadi penerbit yang sombong :p aamiin ^^

Oke, sampai disini dulu ceritanya :D ternyata udah panjang aja =))


#MyBestofHaru
#Haru3rd

Minggu, 01 Desember 2013

GIVEAWAY NOVEL RESTART

A-YO para pemburu giveaway :D

kali ini saya mau berbagi info!! Di Blog ini lagi ngadain giveaway berhadiah novel restart - Nina Ardianti ;D
asyik, kan?
tunggu apa lagi, segera berunjung ke sana :D

Selasa, 12 November 2013

Giveaway Her Sunny Side




Ayo para pemburu Giveaway, jangan lewatkan kesempatan buat dapetin #HerSunnySide, secara GRATIS :D

silahkan cek ketentuannya disini yaah ^^

 http://yukiyuchan.blogspot.com/2013/11/blog-tour-haru-askkoshigayagiveaway.html

Jumat, 08 November 2013

[Review] Daisyflo - Yennie Hardiwidjaja

taken by me

Judul : Daisyflo
Penulis: Yennie Hardiwidjaja
Penerbit: Gramedia
Tahun: 2012 (cetakan pertama)
Halaman: 256
ISBN: 978-979-22-8024-1

Book Blurb:


Di mata Junot, Tara adalah a miracle. Namun di mata Tora, Tara tidak lebih dari seseorang yang dapat digunakan dan ditinggalkan kapan pun dia mau. Tora telah menghancurkan sekaligus menguasai hidup Tara. Lalu kehidupan Tara yang abnormal pun dimulai. Dia mengorbankan Junot, manusia yang paling dicintainya di muka bumi ini. Ada yang bilang dia sakit jiwa, tapi hanya Tara yang tahu dia hampir menjadi pembunuh. 

Sekarang tidak hanya Tara yang terlibat, tapi ada Alexander yang rela mengorbankan hidupnya yang cemerlang untuk menghitam di penjara karena Tara. Ada Junot, laki-laki yang rela menderita untuk mematri serbuk bintang di matanya. Ada Tora, manusia yang menjadi target bahwa Tara hanya akan bernapas untuk melihatnya mati. Juga Muli, sahabatnya sewaktu kuliah yang menyimpan rahasia terbesar dalam hidup Junot. 

Apa yang sebenarnya terjadi pada Tara? Mengapa kisah cintanya bagaikan benang kusut? Mengapa dia begitu berambisi untuk membunuh Tora?

taken by here



                Tara, gadis yang awalnya ceria dan harinya penuh warna , kini tidak lagi. Hal itu berubah semenjak dia mulai mengenal Tora, lelaki yang menyelamatkannya saat Tara tenggelam. Dari awal perkenalan itulah akhirnya mereka menjadi dekat  dan berpacaran. Tapi, siapa yang menyangka kalau Tora begitu posesif, pencemburu,  dan terlalu mengatur hidup Tara. Sampai-sampai, Tara merasa dia hanya dijadikan budak saja oleh Tora. Sebelum dia mulai mengenal Tora, Tara sudah dekat dengan  kakak tingkat dikampusnya yang bernama Junot. Sifat Junot sangat berbeda dari Tora, yang pada akhirnya membuat Tara lebih nyaman bersama Junot. Namun, amat disayangkan, Tara malah lebih memilih Tora yang brengsek itu, dan melepaskan Junot yang ia amat cintai. Hubungan Tara dan Junotpun semakin rumit dikarenakan ada Muli, sahabat Tara yang juga menyukai Junot.

                  Buku ini sungguh diluar prediksi saya, dari awal membaca, kita sudah disuguhkan dengan konflik yang bikin kita mengkerutkan kening dan bertanya-tanya apa yang telah terjadi. Ceritanya sungguh menguras emosi, gregetan dengan Tara  yang malah tidak mau melepas diri dari Tora, yang jelas-jelas Tara sudah membencinya. Lalu, apa yang sebenarnya  tejadi pada kehidupan Tara? Kenapa dia malah rela melepaskan Junot? terus, siapa lagi itu Alexander? Lelaki yang awal mula bab sudah disinggung namanya, tetapi cerita tentang Alexandernya malah berada di bab-bab terakhir. Cerita yang menggunakan alur maju-mundur ini, benar-benar seperti benang kusut.  Kita tidak dapat menduga bagaimana hasil akhirnya, kita juga tidak dapat langsung memvonis si ini bersalah, si itu tidak bersalah, semuanya bagaikan misteri yang harus kita uraikan kekusutannya sampai diakhir bab.  

             Saya awalnya mengira, buku ini hanya bercerita tentang keromantisan, cinta segitiga, pokoknya cerita yang sudah amat familiar kita baca. Ditambah lagi, dengan cover buku bunga daisy yang membuat buku ini terkesan lembut. Ternyata, dugaan saya salah, teramat salah malah. Saya juga amat menyukai tagline di bagian depan “Forgiveness is a gift to yourself”, kata-kata ini sangat tepat menggambarkan isi ceritanya. Dari cerita ini juga, saya dapat memetik pelajaran hidup yang dialamai Tara.

Saya bagikan sedikit kata-kata yang menarik perhatian dibuku ini:


"Masa lalu adalah masa lalu. Mengapa kamu harus memikulnya hingga hari ini?!" 



"Memaafkan adalah hal termulia yang dilakukan manusia. Belajarlah memaafkan musuh-musuhmu maka hatimu akan lebih lapang."



5 bintang saya berikan untuk buku yang super cool ini ^^


taken by here

 

Giveaway buku keren

Semakin cepat gabung, semakin besar kemungkinan menangin bukunya ^^ yuuk, marii merapat ke blognya mbak Melody, disini:

http://el-ovio.blogspot.com/2013/10/november-giveaway-hop.html

Kalau bingung caranya, silakan tinggalkan komentar. Bakal di bantu kok ^^




Giveaway Buku

Jangan ditunda-tunda lagi buat ikutan, segera klik ini dan isi refflecopternya , ikutin semua petunjuk-petunjuknya ^^

Selamat mencoba xoxoxo








Kamis, 07 November 2013

Nasib emang tidak berpihak baik padaku



             Perkara itu emang tidak bisa dihindarkan, Seperti Junot yang sekarang ini punya perkara dengan uang yang semakin menipis di akhir bulan.  Maklum, hanya anak kos-an, mengandalkan uang kiriman dari nyokap dan bokap di kampung.  Nasib emang tidak berpihak baik sama Junot, buktinya, sekedar buat beli cukuran bulu dadapun, Junot mesti mikir uangnya dari mana. Enggak mungkin dong pakai cukuran yang sudah karatan. Akhirnya, karena sudah kehabisan akal, cara terakhir yaitu pinjem cukuran bulu ceweknya, dan  segera mungkin Junot mengirim sms.
“Yank, punya cukuran enggak?”, sambil nunggui balesan sms, Junot sibuk narik-narik bulu hidungnya.
“Punya yank, kenapa?”, yaelah pakek nanya lagi ---batin Junot dalam hati---. “Boleh pinjem, enggak? Bulu-bulu abang udah panjang semua nih, mau minta cukur. Apalagi bulu dada abang, rimbunnya pohon sakura, kalah sama rimbunnya bulu dada abang”, balas Junot sambil sibuk garuk-garuk kepala yang penuh ketombe. “Yaelah abang, bangga bener punya bulu dada rimbun. Boleh aja sih mau pinjem, tapi bang, cukurannya habis dipakai nyukur bulu ketek. Emang abang mau?”. Sambil membaca sms, Junotpun bergidik geli membayangkannya, karena sudah tidak berniat lagi mau pinjam, smspun diabaikan.

           Keesokannya, melihat keadaan dompet yang tak kunjung sembuh dari sakit, Junot terus mencari akal, bagaimana cara melanjutkan hidupnya seminggu kedepan dengan uang yang super pas-pasan. Untuk beli sekedar mie instan, masih cukup, tapi buat pengeluaran beli cukuran yang susah diwujudkan. Malam minggu nanti, pacarnya mau ngajakin ke kondangan. Lumayan bisa hemat buat isi perut, tapi Junot enggak pede dengan keadaan bulu dadanya, sudah mencoba pakai  baju kemeja, tapi bulu-bulunya masih saja nimbul. Mencoba pakai kaos, pacarnya pasti marah karena baju mereka jadinya enggak cocok.  Mau pinjem  cukuran sama teman, Junot enggak tega membayangkan cukurannya itu habis dipakai buat cukur yang lain. Alhasil, kalau sampai menjelang hari-H buat kondangan masih belum bisa nyukur, bulu dadanya akan dikuncir kepang dua.

           Malam Jumat ini, pacarnya berkunjung ke kos-an. Cuaca diluar, lagi tidak bersahabat. Hujan yang sedari tadi tidak berhenti membuat dinginnya sampai menusuk tulang. Melihat keadaan super dingin ini, Junot enggak tega, membiarkan pacarnya hanya makan angin dingin, bermodalkan uang Rp 5.000, Junot pergi ke luar sekedar membeli mie instan. Jaketpun sudah dia kenakan dari tadi kerena menghemat pemakaian kaos biar tidak banyak cucian pakaian. Junot pergi sendirian, pacarnya dibiarkan hanya menunggu kos-an. Tidak lama kemudian, Junot pulang dengan menenteng  2 bungkus mie dan siap dimasak. Setelah, selesai masak dan memakannya, badan terasa hangat dan Junot segera melepas jaketnya. Sial!, resleting jaketpun nyangkut dibulu dada. Padahal  tadi junot sudah berhati-hati untuk membuka. Kepanikan pun melanda Junot dan pacarnya. Walaupun sudah dicoba pelan-pelan tapi masih saja tidak bisa, dan malah hanya membuat Junot berteriak kesakitan. “Yasudah yank, kamu mesti nahan sakit, aku tarik paksa resletingnya, tapi itulah, bulu-bulumu akan rontok dengan indahnya” ucap pacarnya seraya terrsenyum jahil. Sial, masih sempat-sempatnya pula dia mau jahil ---batin Junot---. Tapi, setelah Junot pikir-pikir, daripada dia menahan sakit lebih lama, mendingan menahan sakit sekarang, dengan anggukan kecil, Junotpun mengiyakan, dan seketika teriakan-teriakan itupun terjadi. Junot meringis sampai keluar air mata, dan jatuh lemas terduduk sambil mengelus-elus dadanya yang kini pitak.

#FF
#Perkarabuludada